menebar kasihmu

cinta yang menerpa di antara dedaunan,
akan menyingsing di sepanjang hayat
hingga terbuai dengan bisikan sang penjelma baiduri
menampakkan wajah dari anggun biasmu yang mewarnai cahaya hati
ku terpaut pada aroma khasmu yang membujur kaku di pikiranku
senantiasa merekah di setiap simponi alam yang berdaut kehidupan manusia
terbang angan ku di atas permukaan langit yang kelam
karnanya ku terbuai oleh serpihan tabir cinta yang suci
namun semua bergejolak seakan belati yang menusuk kalbuku
sungguh tak terbayangan oleh naluri manusia

kesedihan yang mendalam

ku bergulir di antara cumbuan sang pengasih
mencaci diri dengan sentuhan hangat dari belas kasihmu
ku yang memujamu seakan hilang dari pandanganmu
terbengkalai memutari waktu yang tak henti-henti untuk berputar
bisikan sinar putih seakan mencerna pikiranku
kau yang dulu telah memikatku,
kini seakan memutari perasaanku dengan ketidakpdulianmu
ingin ku menerjang cinta yang kau berikan,
namun ku yang mencintaimu tak mampu untuk melakukannya
yang bisa ku lakukan hanya terdiam dengan kesedihan yang mendalam

20 oktober

harapan yang kuat akan terkuak di atas ambisi sang penjelma
jiwa mudamu yang kokoh dengan segudang permadani pergaulan,
seakan merekah dimanapun kau menaruh
di setiap sentuhan fajar,
kau terlena dengan manik sinarnya
hingga aku yang telah menjelma ke dalamnya ak mampu
mengingat hari besar dalam hidupmu
pantas kau caci aku dengan kesalmu,
jika aku mengabaikan hari jadimu
dan harapku satu atas hari jadimu
semoga kau mampu untuk memahami orang-orang
di sekelilingmu meski mereka tak pernah mampu untuk mengerti.
 

Copyright © CORETAN AMRIZAL. Template created by Volverene from Templates Block
WP by Simply WP | Solitaire Online