Aroma Bangkai

Hati kan teriris mersakan penciman dipenuhi kebusukan
bertaburan bangkai memenuhi alam sehat yang penuh wangi
menghembus aroma bangkai yang menusuk
seakan memakan dan memuntahkan bangkai itu
tak kuasa lari oleh aromanya
dan kan terus menjalar
hingga mendarah daging tak dirasa
terbius dalam aromanya yang khas
hanya kebusukan yang tercium olehnya
bujukan wewangian tak menyurutkan
hanya akan menambah aroma bangkai yang lainnya.

Bidikan Sepi

Rekalah tarian kerinduan dalam kegelimangan melodi
yang kian hadir dipesisir senja
menabuh bunyian mengiring angin menerpa
hanut oleh sanubari yang terbang laksana topan membabi buta
tertiba dalam kericuhan yang melanda
namun tak kuasa sepi menyelimutinya
berdiriku kian terduduk menahan badai
terus ku tetap berdiri
meski hamparan pasir menyapu permukaan itu

Kehendak

Hanya membodohi diri sendiri dengan ketidak kuasaan ego
yang megikuti kehendak orang yang menganggapmu baik hati
pikirmua adalah diam dan dia kan bertanya mengenai diammu itu ?
sementara membisu pun tak menjadikan batinnya bergejolak.

Hujan

Berdiriku mendengar sayup tetesan hujan yang merintih
menyaksikangelegar petir kian menyambar tatkala sepi menyelimuti langit
sentuhan awan hitam terus memenuhi hingga matahari serasa matideras hujan seakan menyeringai dalam khayal
seakan berkata,
"kau yang semakin tumbuh akan semakin tumbuh,
dan kau yang mati akan semakin mati".

Terus kusemaikan bualan hidup yang tak kunjung diraih
bertahan meski tetesan hujan kan genangi harapan itu.
 

Copyright © CORETAN AMRIZAL. Template created by Volverene from Templates Block
WP by Simply WP | Solitaire Online